Selamat Datang Di Blogku

Sabtu, 19 Januari 2013

ASKEP TUMOR PARU



ASKEP TUMOR PARU


A. Definisi
Tumor adalah neoplasma pada jaringan yaitu pertumbuhan jaringan baru yang abnormal. Paru merupakan organ elastis berbentuk kerucut dan letaknya didalam rongga dada. Jenis tumor paru dibagi untuk tujuan pengobatan, meliputi SCLC ( Small Cell Lung Cancer ) dan NSLC ( Non Small Cell Lung Cancer / Karsinoma Skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel besar )
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker.

B. Etiologi
Penyebab / faktor pendukung dari kanker paru, antara lain :
1.Merokok
2.Terpapar asap rokok
3.Paparan zat karsinogen ( asbestos, radiasi ion, radon arse )
4.Polusi udara
5.Genetik

C. Manifestasi Klinik
manifestasi klinik pada penderita tumor paru yaitu :
a. Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b. Napas pendek-pendek dan suara parau
c. Batuk berdarah dan berdahak
d. Nyeri pada dada, ketika batuk dan menarik napas yang dalam.
e. Hilang nafsu makan dan berat badan

D. Patofisiologi
Sebab-sebab keganasan tumor masih belum jelas, tetapi virus, faktor lingkungan, faktor hormonal dan faktor genetik semuanya berkaitan dengan resiko terjadinya tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya zat yang bersifat intiation yang merangasang permulaan terjadinya perubahan sel. Diperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk memicu timbulnya penyakit tumor.
Initiati agen biasanya bisa berupa nunsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetik ( DNA ). Keadaan selanjutnya diakibatkan keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya tumor, hal ini berlangsung lama meingguan sampai tahunan.
Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel daerah asal dan kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma epidermoid ( sel skuamosa ). Karsinoma sel kecil ( sel oat ), karsinoma sel besar ( tak terdeferensiasi ) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel kecil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel kecil umumnya terbentuk dijalan napas utama bronkial. Karsinoma sel besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh dicabang bronkus perifer dan alveoli. Karsuinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh sangat cepat sehigga mempunyai progrosis buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan adenokar. Paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut dan letaknya di dalam rongga dada atau toraksinoma prognosis baik karena pertumbuhan sel ini lambat.

E. Penataksanaan Medik
1.) Pembedahan, memiliki kemungkinan kesembuhan terbaik, namun hanya < 25% kasus yang bisa dioperasi dan hanya 25% diantaranya ( 5% dari semua kasus ) yang telah hidup setelah 5 tahun. Tingkat mortalitas perioperatif sebesar 3% pada lobektomi dan 6% pada pneumonektomi.
2.) Radioterapi radikal, digunakan pada kasus kanker paru bukan sel kecil yang tidak bisa dioperasi. Tetapi radikal sesuai untuk penyakit yang bersifat lokal dan hanya menyembuhkan sedikit diantaranya.
3.) Radioterapi paliatif, untuk hemoptisis, batuk, sesak napas atau nyeri lokal
4.) Kemoterapi, digunakan pada kanker paru sel kecil, karena pembedahan tidak pernah sesuai dengan histologi kanker jenis ini. Peran kemoterapi pada kanker bukan sel kecil belum jelas.
5.) Terapi endobronkia, seperti kerioterapi, tetapi laser atau penggunaan stent dapat memulihkan gejala dengan cepat pada pasien dengan penyakit endobronkial yang signifikan.
6.) Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi gejala non spesifik dan memperbaiki selera makan.



























PROSES KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data.
1. Keadaan umum: lemah, sesak yang disertai dengan nyeri dada.
2. Kebutuhan dasar:
- Pola makan : nafsu makan berkurang karena adanya sekret dan terjadi kesulitan menelan
(disfagia), penurunan berat badan.
- Pola minum : frekuensi minum meningkat (rasa haus)
- Pola tidur : susah tidur karena adanya batuk dan nyeri dada.
- Aktivitas : keletihan, kelemahan.

Pemeriksaan fisik
1.      Sistem pernafasan
            • Sesak nafas, nyeri dada
            • Batuk produktif tak efektif
            • Suara nafas: mengi pada inspirasi
            • Serak, paralysis pita suara.
2.      Sistem kardiovaskuler
            • tachycardia, disritmia
            • menunjukkan efusi (gesekan pericardial)
3.      Sistem gastrointestinal
            • Anoreksia, disfagia, penurunan intake makanan, berat badan menurun.
4.      Sistem urinarius
            • Peningkatan frekuensi/jumlah urine.
5.      Sistem neurologis
            • Perasaan takut/takut hasil pembedahan
            • Kegelisahan


B. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif
Perasaan lemah, Sesak nafas, nyeri dada, Batuk tak efektif, Serak, haus, Anoreksia,
disfalgia, berat badan menurun, Peningkatan frekuensi/jumlah urine, Takut
2. Data Objektif
Batuk produktif, Tachycardia/disritmia, Menunjukkan efusi, Sianosis, pucat, Edema, Demam, Gelisah.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor.
2.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor paru
3.Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ancaman / perubahan status kesehatan.

3. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi.
Intervensi :
·         Auskultasi dada untuk karakter bunyi napas atau adanya sekreat.
            Rasional : Pernapasan bising, ronki dan menunjukkan tertahannya sekreat /             obstruksi jalan napas.
·         Observasi jumlah dan karakter sputum / aspirasi sekret. Selidiki jalan perubahan sesuai indikasi.
            Rasional : Peningkatan jumlah sekret tidak berwarna ( atau berck darah 1    berair awalnya normal dan harus menurun sesuai kemajuan penyembuhan.
·         Dorong masukan cairan per oral ( sedikitnya 2500 ml / hari ) dalam toleransi jantung.
Rasional : Hidrasi adekuat untuk mempertahankan sekreat hilang / peningkatan keluaran
·         Kaji nyeri / ketidak nyamanan dan obati dengan dosis rutin dan lakukan latihan pernapasan.
Rasional : Mendorong pasien untu bergerak, batuk lebih efektif dan napas lebih dalam untukn mencegah kegagalan napas.
·         Berikan atau bantu dengan IPPB, spirometriinsentif, meniup botol, drainase postural / perkusi sesuai indikasi.
            Rasional : Memperbaiki ekspansi paru / vemntilasi dan mudahkan    pembuangan sekret.
            Catatan : Drainase postuural dapat dikotraisdikasikan pada beberapa pasien            dan pada setiap kejadian harus dilakukan untuk mencegah gangguan   pernapasan dan ketidaknyamanan insisi.
·         Gunakan oksigen, humidifikasi / nebuliser. Berikan cairan tambahan melalui IV sesuai indikasi.
Rasional : Memberikan hidrasi maksimal membantu penghilangan / pengenceran sekret untuk meningkatkan pengeluaran.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekaran saraf oleh tumor paru
Intervensi :
·         Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan karakteristik nyeri ( P,Q,R,S,T ) misal : terus-menerus, sakit menusuk, terbakar. Buat skala nyeri 0-10 rentang intensitasnya.
Rasional : Membantu dalam mengevaluasi gejala nyeri karena kanker yang dapat melibatkan visera, saraf atau jaringan tulang. Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat unutk evaluasi keefektifan analgetik, meningkatkan kontrol nyeri.
·         b. Kaji pertanyaan verbal dan non verbal nyeri pasien
            Rasional : Ketidak sesuaian antara petunjuk verbal atau non verbal dapat    memberikan petunjuk derajat nyeri, kebutuhan / keefektifan intervensi.
·         Berikan tindakan kenyamanan. Misal : sering ubah posisi, pijat punggung, sokongan bantal, dorong penggunaan teknik relaksasi, misal : visualisasi, bimbingan imajinasi danaktivitas hiburan yang tepat.
            Rasional : Meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian. Menghilangkan          ketidak nyamanan dan meningkatkan efek terapeutik analgesik.
·         Bantu aktivitas perawatan diri, pernapasan / latihan tangan dan ambulasi.
Rasional: Mencegah kelemahan yang tidak perlu dan regangan insisi
Mendorong dan membantu fisik mungkin diperlukan untuk beberapa waktu sebelum
pasien merasa percaya diri untuk melakukan aktivitas ini karena nyeri atau takut nyeri.
·         Berikan analgetik rutin sesuai indikasi, khususnya 45-60 menit sebelum tindakan napas dalam / latihan batuk. Bantu sengan PAC atau analgesik melalui kateter epidural.
Rasional : Mempertahankan kadar obat lebih konstan menghindari “ puncak ” periode nyeri, alat dalam menyembuhkan otot dan memperbaiki fungsi pernapasan dan kenyamanan / koping emosi.

3. Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ancaman / perubahan status kesehatan
Intervensi :
·         Evaluasi tingkat pemahaman pasien / orang terdekat tentang diagnosa
Rasional : Pasien atau orang terdekat mendengar atau mengasimilasi informasi baru yang meliputi perubahan ada gambaran diri dan pola hidup.
·         Akui rasa takut / masalah pasien dan dorong mengekspresikan perasaan
Rasional : Dukungan memampukan pasien membuka / menerima kenyataan kanker dan pengobatan.
·         Berikan kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan jujur. Yakinkan bahwa pasien dan pemberi perawatan mempunyai pemahaman yang sama.
            Rasional : Membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi atau salah interprestasi terhadap informasi.
·         Terima penyangkalan pasien tapi jangan dikuatkan.
            Rasional : Bila penyangkalan ektrim atau ansietas mempengaruhi kemajuan             penyembuhan, menghadapi isu pasien perlu dijelaskan dan membuka cara   penyelesaian.
·         Catat komentar atau perilaku yang menunjukkan menerima dan atau menggunakan strategi efektif menerima situasi.
            Rasional : Takut atau ansietas menurun, pasien mulai menerima / secara       positif dengan kenyataan. Indiokator kesiapan pasien untuk menerima   tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam penyembuhan dan untuk             berpartisipasi dalam penyembuhan dan untuk mulai hidup lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar