ASKEP TUMOR
PARU
A. Definisi
Tumor adalah neoplasma pada jaringan yaitu pertumbuhan
jaringan baru yang abnormal. Paru merupakan organ elastis berbentuk kerucut dan
letaknya didalam rongga dada. Jenis tumor paru dibagi untuk tujuan pengobatan,
meliputi SCLC ( Small Cell Lung Cancer ) dan NSLC ( Non Small Cell Lung Cancer
/ Karsinoma Skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel besar )
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu,
sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga
berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker.
B. Etiologi
Penyebab / faktor pendukung dari kanker paru, antara
lain :
1.Merokok
2.Terpapar asap rokok
2.Terpapar asap rokok
3.Paparan zat karsinogen ( asbestos, radiasi ion,
radon arse )
4.Polusi udara
5.Genetik
C. Manifestasi
Klinik
manifestasi klinik pada penderita tumor paru yaitu :
a. Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b. Napas pendek-pendek dan suara parau
c. Batuk berdarah dan berdahak
d. Nyeri pada dada, ketika batuk dan menarik napas
yang dalam.
e. Hilang nafsu makan dan berat badan
D. Patofisiologi
Sebab-sebab keganasan tumor masih belum jelas, tetapi
virus, faktor lingkungan, faktor hormonal dan faktor genetik semuanya berkaitan
dengan resiko terjadinya tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan
adanya zat yang bersifat intiation yang merangasang permulaan terjadinya
perubahan sel. Diperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk
memicu timbulnya penyakit tumor.
Initiati agen biasanya bisa berupa nunsur kimia, fisik
atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan merubah struktur dasar
dari komponen genetik ( DNA ). Keadaan selanjutnya diakibatkan keterpaparan
yang lama ditandai dengan berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya tumor,
hal ini berlangsung lama meingguan sampai tahunan.
Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel daerah asal dan
kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma
epidermoid ( sel skuamosa ). Karsinoma sel kecil ( sel oat ), karsinoma sel
besar ( tak terdeferensiasi ) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma
sel kecil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel kecil
umumnya terbentuk dijalan napas utama bronkial. Karsinoma sel besar dan
adenokarsinoma umumnya tumbuh dicabang bronkus perifer dan alveoli. Karsuinoma
sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh sangat cepat sehigga mempunyai progrosis
buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan adenokar. Paru merupakan organ yang
elastis, berbentuk kerucut dan letaknya di dalam rongga dada atau toraksinoma
prognosis baik karena pertumbuhan sel ini lambat.
E. Penataksanaan
Medik
1.) Pembedahan, memiliki kemungkinan kesembuhan
terbaik, namun hanya < 25% kasus yang bisa dioperasi dan hanya 25%
diantaranya ( 5% dari semua kasus ) yang telah hidup setelah 5 tahun. Tingkat
mortalitas perioperatif sebesar 3% pada lobektomi dan 6% pada pneumonektomi.
2.) Radioterapi radikal, digunakan pada kasus kanker
paru bukan sel kecil yang tidak bisa dioperasi. Tetapi radikal sesuai untuk
penyakit yang bersifat lokal dan hanya menyembuhkan sedikit diantaranya.
3.) Radioterapi paliatif, untuk hemoptisis, batuk,
sesak napas atau nyeri lokal
4.) Kemoterapi, digunakan pada kanker paru sel kecil, karena pembedahan tidak pernah sesuai dengan histologi kanker jenis ini. Peran kemoterapi pada kanker bukan sel kecil belum jelas.
4.) Kemoterapi, digunakan pada kanker paru sel kecil, karena pembedahan tidak pernah sesuai dengan histologi kanker jenis ini. Peran kemoterapi pada kanker bukan sel kecil belum jelas.
5.) Terapi endobronkia, seperti kerioterapi, tetapi
laser atau penggunaan stent dapat memulihkan gejala dengan cepat pada pasien
dengan penyakit endobronkial yang signifikan.
6.) Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi gejala non spesifik dan memperbaiki selera makan.
6.) Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi gejala non spesifik dan memperbaiki selera makan.
PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data.
1. Keadaan umum: lemah, sesak yang disertai dengan
nyeri dada.
2. Kebutuhan dasar:
- Pola makan : nafsu makan berkurang karena adanya
sekret dan terjadi kesulitan menelan
(disfagia), penurunan berat badan.
(disfagia), penurunan berat badan.
- Pola minum : frekuensi minum meningkat (rasa haus)
- Pola tidur : susah tidur karena adanya batuk dan
nyeri dada.
- Aktivitas : keletihan, kelemahan.
Pemeriksaan
fisik
1. Sistem
pernafasan
•
Sesak nafas, nyeri dada
•
Batuk produktif tak efektif
•
Suara nafas: mengi pada inspirasi
•
Serak, paralysis pita suara.
2. Sistem
kardiovaskuler
•
tachycardia, disritmia
•
menunjukkan efusi (gesekan pericardial)
3. Sistem
gastrointestinal
•
Anoreksia, disfagia, penurunan intake makanan, berat badan menurun.
4. Sistem
urinarius
• Peningkatan
frekuensi/jumlah urine.
5. Sistem
neurologis
•
Perasaan takut/takut hasil pembedahan
•
Kegelisahan
B. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif
Perasaan lemah, Sesak nafas, nyeri dada, Batuk tak
efektif, Serak, haus, Anoreksia,
disfalgia, berat badan menurun, Peningkatan frekuensi/jumlah urine, Takut
2. Data Objektif
disfalgia, berat badan menurun, Peningkatan frekuensi/jumlah urine, Takut
2. Data Objektif
Batuk produktif, Tachycardia/disritmia, Menunjukkan
efusi, Sianosis, pucat, Edema, Demam, Gelisah.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan
dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor.
2.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
penekanan saraf oleh tumor paru
3.Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ancaman / perubahan status kesehatan.
3.Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ancaman / perubahan status kesehatan.
3. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya bersihan jalan napas berhubungan
dengan obstruksi.
Intervensi :
Intervensi :
·
Auskultasi dada untuk karakter bunyi napas atau adanya
sekreat.
Rasional
: Pernapasan bising, ronki dan menunjukkan tertahannya sekreat / obstruksi jalan napas.
·
Observasi jumlah dan karakter sputum / aspirasi
sekret. Selidiki jalan perubahan sesuai indikasi.
Rasional
: Peningkatan jumlah sekret tidak berwarna ( atau berck darah 1 berair awalnya normal dan harus menurun
sesuai kemajuan penyembuhan.
·
Dorong masukan cairan per oral ( sedikitnya 2500 ml /
hari ) dalam toleransi jantung.
Rasional : Hidrasi adekuat untuk mempertahankan sekreat hilang / peningkatan keluaran
Rasional : Hidrasi adekuat untuk mempertahankan sekreat hilang / peningkatan keluaran
·
Kaji nyeri / ketidak nyamanan dan obati dengan dosis
rutin dan lakukan latihan pernapasan.
Rasional :
Mendorong pasien untu bergerak, batuk lebih efektif dan napas lebih dalam untukn
mencegah kegagalan napas.
·
Berikan atau bantu dengan IPPB, spirometriinsentif,
meniup botol, drainase postural / perkusi sesuai indikasi.
Rasional
: Memperbaiki ekspansi paru / vemntilasi dan mudahkan pembuangan sekret.
Catatan
: Drainase postuural dapat dikotraisdikasikan pada beberapa pasien dan pada setiap kejadian harus
dilakukan untuk mencegah gangguan pernapasan
dan ketidaknyamanan insisi.
·
Gunakan oksigen, humidifikasi / nebuliser. Berikan
cairan tambahan melalui IV sesuai indikasi.
Rasional : Memberikan hidrasi
maksimal membantu penghilangan / pengenceran sekret untuk meningkatkan
pengeluaran.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
penekaran saraf oleh tumor paru
Intervensi :
Intervensi :
·
Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan karakteristik
nyeri ( P,Q,R,S,T ) misal : terus-menerus, sakit menusuk, terbakar. Buat skala
nyeri 0-10 rentang intensitasnya.
Rasional : Membantu dalam mengevaluasi gejala nyeri karena kanker yang dapat melibatkan visera, saraf atau jaringan tulang. Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat unutk evaluasi keefektifan analgetik, meningkatkan kontrol nyeri.
Rasional : Membantu dalam mengevaluasi gejala nyeri karena kanker yang dapat melibatkan visera, saraf atau jaringan tulang. Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat unutk evaluasi keefektifan analgetik, meningkatkan kontrol nyeri.
·
b. Kaji pertanyaan verbal dan non verbal nyeri pasien
Rasional
: Ketidak sesuaian antara petunjuk verbal atau non verbal dapat memberikan petunjuk derajat nyeri, kebutuhan
/ keefektifan intervensi.
·
Berikan tindakan kenyamanan. Misal : sering ubah
posisi, pijat punggung, sokongan bantal, dorong penggunaan teknik relaksasi,
misal : visualisasi, bimbingan imajinasi danaktivitas hiburan yang tepat.
Rasional
: Meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian. Menghilangkan ketidak nyamanan dan meningkatkan efek
terapeutik analgesik.
·
Bantu aktivitas perawatan diri, pernapasan / latihan
tangan dan ambulasi.
Rasional: Mencegah kelemahan yang tidak perlu dan regangan insisi
Mendorong dan membantu fisik mungkin diperlukan untuk beberapa waktu sebelum
pasien merasa percaya diri untuk melakukan aktivitas ini karena nyeri atau takut nyeri.
Rasional: Mencegah kelemahan yang tidak perlu dan regangan insisi
Mendorong dan membantu fisik mungkin diperlukan untuk beberapa waktu sebelum
pasien merasa percaya diri untuk melakukan aktivitas ini karena nyeri atau takut nyeri.
·
Berikan analgetik rutin sesuai indikasi, khususnya
45-60 menit sebelum tindakan napas dalam / latihan batuk. Bantu sengan PAC atau
analgesik melalui kateter epidural.
Rasional : Mempertahankan kadar obat
lebih konstan menghindari “ puncak ” periode nyeri, alat dalam menyembuhkan
otot dan memperbaiki fungsi pernapasan dan kenyamanan / koping emosi.
3. Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ancaman /
perubahan status kesehatan
Intervensi :
Intervensi :
·
Evaluasi tingkat pemahaman pasien / orang terdekat
tentang diagnosa
Rasional : Pasien atau orang terdekat mendengar atau mengasimilasi informasi baru yang meliputi perubahan ada gambaran diri dan pola hidup.
Rasional : Pasien atau orang terdekat mendengar atau mengasimilasi informasi baru yang meliputi perubahan ada gambaran diri dan pola hidup.
·
Akui rasa takut / masalah pasien dan dorong
mengekspresikan perasaan
Rasional : Dukungan memampukan pasien membuka / menerima kenyataan kanker dan pengobatan.
Rasional : Dukungan memampukan pasien membuka / menerima kenyataan kanker dan pengobatan.
·
Berikan kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan
jujur. Yakinkan bahwa pasien dan pemberi perawatan mempunyai pemahaman yang
sama.
Rasional
: Membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi atau salah interprestasi terhadap informasi.
·
Terima penyangkalan pasien tapi jangan dikuatkan.
Rasional
: Bila penyangkalan ektrim atau ansietas mempengaruhi kemajuan penyembuhan, menghadapi isu pasien
perlu dijelaskan dan membuka cara penyelesaian.
·
Catat komentar atau perilaku yang menunjukkan menerima
dan atau menggunakan strategi efektif menerima situasi.
Rasional
: Takut atau ansietas menurun, pasien mulai menerima / secara positif dengan kenyataan. Indiokator
kesiapan pasien untuk menerima tanggung
jawab untuk berpartisipasi dalam penyembuhan dan untuk berpartisipasi dalam penyembuhan dan untuk mulai hidup
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar